Ahok : Dufan Tidak Akan Digratiskan untuk Rakyat Miskin

Indonesia adalah negara yang mengaplikasikan system ekonomi kapitalis. 

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak sepakat bila lokasi taman hiburan Dunia Fantasi (Dufan) digratiskan untuk rakyat miskin. Ahok menyebutkan, Indonesia adalah negara yang mengaplikasikan system ekonomi kapitalis. 

PT. Pembangunan Jaya Ancol, sebagai BUMD punya Pemerintah Propinsi DKI yang menjalankan Dufan, dapat menggratiskan cost masuk Dufan cuma hari ini, Rabu, 26 Agustus 2015 pada 1. 500 anak binaan Dinas Sosial. Itu dikerjakan karna Dufan memperoleh keuntungan dari ticket yang di jual pada pengunjung reguler. 

Menurut Ahok, tidak mungkin saja Dufan disalahkan karna tidak menolong rakyat miskin memperoleh hiburan. Langkah Dufan melakukan bisnis, juga tidak dapat disalahkan. Dalam system ekonomi kapitalis, hak individu pada harta/aset serta pemakaiannya yaitu mutlak/penuh. Dufan sudah cukup berbaik hati dengan dengan berkala menggratiskan cost masuk untuk nikmati semua wahananya, pada sebagian kelompok rakyat yg tidak dapat. 

Ahok menyebutkan, system ekonomi kapitalis yang disebut kebalikan dari system ekonomi sosialis komunis juga bukanlah system yang merugikan. Apabila digerakkan dengan benar, system itu dapat berikan untung baik pada yang memiliki modal, atau rakyat miskin. 

Dalam menggerakkan satu usaha restoran umpamanya, yang memiliki restoran dapat mengaplikasikan harga makanan yang begitu mahal yang tidak akan sempat dapat dijangkau oleh rakyat miskin. Tetapi, apabila yang memiliki restoran membayarkan pajaknya dengan benar, pemerintah dapat memakai sisa keuntungan yang didapat yang memiliki restoran untuk mensubsidi harga beras di pasar. Harga beras yang murah, pasti dapat di nikmati oleh kebanyakan orang. 

" Maka dari itu aku katakan ticket Dufan terjangkau atau tidak itu bergantung pasarnya. Ada pasarnya. Dia (Dufan) aplikasikan harga tiket dufan itu subsidi silang. Dia dapat kasih potongan harga ke anak-anak. Anak-anak panti juga dapat masuk gratis asal kemukakan surat, bukanlah semuanya anak masuk gratis. "

Komentar